-->

1 Orang Tewas, Ratusan Buaya Jadi Sasaran Amuk Warga

- 02:07


Peristiwa Pembantaian Buaya Sorong 





Peristiwa pembantaian 292 ekor buaya terjadi pada Sabtu (14/7/2018) jam 10.30
di Jalan Bandara, Kelurahan Klamalu, Distrik Mariat Sorong Papua Barat

“Kronologis kejadian berawal dari seorang warga bernama Sugito tewas dimangsa buaya muara saat sedang mencari rumput di sekeliling area penangkaran buaya, pada Jumat (13/7/2018).“Seorang karyawan mendengar seseorang berteriak minta tolong. Dia dengan cepat pergi dan melihat buaya menyerang. Orang itu tewas dan  sesudah pemakaman warga pada 14 Juli, ratusan masyarakat desa menyerang kandang buaya dengan tongkat, pisau dan semisalnya untuk membunuh buaya yang ada di penakaran.,” ungkap Kepala Tubuh Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) di Papua Barat, Basar Manullang.
“Dari 292 ekor buaya, dua ekor di antaranya milik pemerintah dan 290 ekor sisanya adalah milik  aset pemegang izin, PT Mitra Lestari Abadi.buaya yang dibunuh rata-rata memiliki panjang tubuh sekitar 2 meter.
“Beberapa warga lokal yang merekam video aksi pembantaian buaya dengan tali,” .
Sudah ada buaya yang berada pada kandang perlindungan serta izin dari pemerintah.
Otoritas perlindungan satwa lokal setempat mengutuk masalah itu.
            Sementara itu menindaklanjuti kasus pembantaian 292 ekor buaya di penangkaran CV Mitra Lestari Abadi (MLA) di Jalan Bandara, SP1, Mariat, Kabupaten Sorong pada Jumat, 13 Juli 2018 lalu, aparat kepolisian setempat telah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan saksi.

“Untuk pengerusakan dan pembunuhan buaya, kami sudah panggil lima saksi dan dari keterangannya mengarah kepada dua orang tersangka. Tapi masih dalam penyelidikan dengan melihat video, sehingga belum ditetapkan tersangkanya,” kata  Kapolres Sorong AKBP Dewa Made Sidan Sutrahna saat memberikan keterangan persnya di Kabupaten Sorong, Selasa, 17 Juli 2018.
Menurut Dewa, dalam kasus pembantaian 292 buaya di Sorong ini ada tiga kasus yang saling terkait, yakni meninggalnya Sugito di penangkaran buaya milik CV MLA akibat diterkam indukan buaya. Lalu kasus pengrusakan yang dilakukan warga di lokasi penangkaran milik CV MLA. Terus terakhir, kasus pembantaian 292 ekor buaya di penangkaran CV MLA yang terus didalami.
“Tiga kasus inilah yang saat ini sedang kami tangani dan tindaklanjuti. Sebab tiga kasus ini cukup viral di media. Untuk kelanjutan dari kasus kelalaian, kami telah melakukan pemanggilan saksi, tetapi belum melakukan pemeriksaan terhadap tersangkanya,” jelas Dewa.


Advertisement advertise here

 

Start typing and press Enter to search