Indonesia menjadi juara Piala AFF U-16 usai menang atas Thailand melalui adu pinalti dengan skor 5-4 (1-1) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018). (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
Harus diakui bahwa adu penalti tidak menyoal teknik, tetapi juga mental. Itulah yang coba ditanamkan kepada pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini, kepada penjaga gawang Ernando Ari Sutaryadi.
Harapan besar tertuju
kepada Nando--demikian sang kiper disapa--setelah Timnas U-16 bermain imbang
1-1 dengan Thailand pada waktu normal laga final Piala AFF U-16 2018, Sabtu
(12/8/2018). Dia harus menghadapi para penendang Thailand dalam adu penalti di Stadion
Gelora Delta Sidoarjo.
Skenario tersebut
sebetulnya sudah diantisipasi oleh Fakhri. Selama persiapan fase gugur, dia
mengasah anak-anak asuhnya untuk mengeksekusi penalti. Secara tak langsung,
kemampuan Nando dalam duel 12 pas semakin tajam.
Namun, satu hal yang
digarisbawahi Fakhri yakni menyangkut mental, bukan teknik dalam latihan
semata. Karena itu, sang juru taktik coba mendongkrak moral Nando dengan
mengatakan bahwa tekanan bukan berada di pihak penjaga gawang.
"Persiapan kami
saat adu penalti, kami menyiapkan eksekutor dan penjaga gawang. Soal
teknik, coach Gatot Prasetyo yang lebih banyak bicara. Saya
hanya memberikan asupan mental. Saya bilang bahwa tekanan ada di
penendang," tutur Fakhri setelah pertandingan.
"Saya diajarkan
oleh coach Fakhri dan pelatih-pelatih lain. Tekanan berada di
penendang. Kiper cuma merusak ketenangan penendang dan coba mengikuti
insting," kata Nando menimpalkan.
Berbekal penuturan
itu, Nando berjalan ke gawang dengan wajah tenang. Fakhri pun mengakui bahwa
dirinya berharap banyak karena ekspresi sosok kelahiran Semarang tersebut.
Indonesia
menjadi juara Piala AFF U-16 usai menang atas Thailand melalui adu pinalti dengan
skor 5-4 (1-1) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018).
(Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
Hasilnya pun sesuai
harapan Fakhri. Nando menghalau dua eksekusi dari Thailand. Timnas U-16 pun
memenangi adu penalti sekaligus menjuarai Piala AFF U-16.
Bicara adu penalti di
Sidoarjo, kesuksesan Timnas U-16 sekaligus mengobati luka pecinta sepak bola
Tanah Air akibat kegagalan seniornya, Timnas U-19. Ya, pada Juli 2018, tim
besutan Indra Sjafri melakoni skenario serupa di babak semifinal Piala AFF,
tetapi berujung kekalahan dari Malaysia.
"Ada kegagalan di
Timnas U-19 soal adu penalti. Saya tidak ingin mengulangi kesalahan yang
sama," ucap Nando yang mengenakan nomor kostum 21 di Timnas U-16.
Advertisement
